Senin, 05 Desember 2011

4 Tingkatan Derajat Dari Lisannya

4 Tingkatan Derajat Dari Lisannya

Filed under Uncategorized

Berbicara amatlah mudah, hanya menggerakkan lidah tanpa harus mengeluarkan
tenaga ataupun biaya, tetapi dampaknya amatlah luar biasa bisa mengukur derajat
seseorang atau bahkan menentukan nikmat atau bencana dunia akherat.
Nabi kita tercinta Muhammad s.a.w. sungguh terpelihara lisannya, beliau tidak
berkata kecuali yang benar, akurat, tak ada yang sia sia, bersih dari maksiat,
tak melukai hati sarat dengan makna, penuh dengan ilmu, melimpah hikmah,
runtut. Indah mudah dicerna, dan menggugah serta merubah menuju kebaikan
siapapun yang tulus menyimaknya.
Rahasianya adalah buah dari hati yang tulus jauh dari riya, hati yang tawadhu
tak tersentuh sombong dan takabur, hati yang penuh kasih sayang bersih dari
dengki dendam dan benci,..hati yang bersih.. bening.
Dan pula selalu berhati hati, pandai membaca situasi, tepat memilih kata, jitu
memilih waktu dan suasana, sehingga hanya manfaat dan manfaat yang bertabur,
bila mendengar tutur katanya selalu benar.

4 Tingkatan Derajat orang yang berbicara :

1. DERAJAT MULIA -cirinya adalah bila berkata sarat dengan hikmah, tak sia sia,
ilmu dan zikir, sehingga apapun yg dibicarakan niscaya membawa manfaat bagi
siapapun yang mendengarkannya

2. DERAJAT ORANG BIASA -ciri khasnya adalah sibuk menceritakan peristiwa, heboh
segala diceritakan bahkan terkadang lebih banyak bumbu penyedap berbau bohong,
kata berhambur banyak tapi miskin dari arti dan makna, sayang memang banyak
membuang waktu yang amat berharga tanpa membawa manfaat.

3. DERAJAT ORANG RENDAHAN -cirinya adalah sibuk mengeluh, mencela, menghina,
menggerutu, komentar negative untuk apa saja, sulit didengar kebaikan dari
mulutnya.. inilah ciri-ciri orang berpenyakit yang mulai kronis hatinya, akan
merusak suasana dan menghancurkan amalnya sendiri serta tak disukai orang lain,

4. DERAJAT ORANG DANGKAL - cirinya adalah sibuk menceritakan dirinya sendiri,
jasa baiknya, kekayaannya, kedudukannya, amal amalnya tentu maksudnya agar
dirinya dihargai, dipuji dan dihormati padahal yang terjadi adalah sebaliknya..
benar benar sebaliknya, hina dina tak berharga. naudzulbillahi min dzalik !!!


3 responses so far

« Newer Posts - Older Po

Tidak ada komentar:

Posting Komentar